ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama
dengan konsep Manajemen. Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu
manajemen dan pendidikan, secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan
sebagai manajemen yang diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi
dan ciri-ciri khas yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman
tentang manajemen pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen secara
umum. Berikut ini akan dikemukakan tentang makna manajemen.
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage
(to manage) yang berarti “to conduct or to carry on, to direct”
(Webster Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris
Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan,
mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford
Advanced Learner’s Dictionary mengartikan Manage sebagai “to succed
in doing something especially something difficult….. Management the act of
running and controlling business or similar organization” sementara itu
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sebagai “Prose
penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan
pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih
jelas.
Tabel 2.1.
Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi
No
|
Pengertian Administrasi/manajemen
|
Pendapat
|
1.
|
The most comporehensive definition views management as
an integrating process by which authorized individual create, maintain, and
operate an organization in the selection an accomplishment of it’s aims
|
(Lester
Robert Bittel (Ed), 1978 : 640)
|
2.
|
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan
daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan
(planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau
tujuan kerja yang tertentu
|
(Prajudi
Atmosudirdjo,1982 : 124)
|
3.
|
Management is the use of people and other resources to
accomplish objective
|
( Boone&
Kurtz. 1984 : 4)
|
4.
|
.. management-the function of getting things done
through people
|
(Harold
Koontz, Cyril O’Donnel:3)
|
5.
|
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang
terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan,
dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
serta sumber-sumber lain
|
(George R.
Terry, 1986:4)
|
6.
|
Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau
ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan
bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi
|
(Sondang P.
Siagian. 1997 : 5)
|
7.
|
Management is the process of efficiently achieving the
objectives of the organization with and through people
|
De
Cenzo&Robbin
1999:5
|
dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan
formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya
sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai
suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu
definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan
proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagian
menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi.
Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang nampaknya
menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen
merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen
menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan
manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap
organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat
memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat
berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti
berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu
rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam
prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin
jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
2. Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum
maka pemahaman tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi
prinsip serta fungsi-fungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan
terlihat dalam substansi yang dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa
Administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu
: (1) setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi,
kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan
(3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya,
dan prilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa
manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang
saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas
serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat
disamping pendalaman dari segi perkembangan teori dalam hal
manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi
Pendidikan berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen
pendidikan yang dikemukakan para ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil
pendapat yang mempersamakan antara Manajemen dan Administrasi terlepas dari
kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat
dipertukarkan dengan makna yang sama.
Tabel 2.2.
Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan
No
|
Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan
|
Pendapat
|
1.
|
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien…
|
Djam’an
Satori, (1980: 4)
|
2.
|
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai
aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya
|
Made Pidarta,
(1988:4)
|
3.
|
Manajemen pendidikan ialah proses
perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan
|
Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4)
|
4.
|
educational administration is a social process that
take place within the context of social system
|
Castetter. (1996:198)
|
5.
|
Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan…
|
Soebagio
Atmodiwirio. (2000:23)
|
6.
|
Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia
yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
|
Engkoswara
(2001:2)
|
dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/administrasi
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau
administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang
terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi
administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh
sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial
tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai
kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan dapat
digambarkan secara skematik sebagai berikut :
Perorangan
|
Garapan
Fungsi
|
SDM
|
SB
|
SFD
|
|
Perencanaan
|
|
|||
Pelaksanaan
|
||||
Pengawasan
|
||||
Kelembagaan
|
Gambar 2.1.
Ruang Lingkup
Manajemen Pendidikan
gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan
bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan
Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang
dikerjakan dalam konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan
Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun kelembagaan
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka
kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi
pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (Institutional
level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan
teknis (technical level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi
berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan
eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan organisasi
lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan
mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus
ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik,
keuangan, dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed.
1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu
dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative
capital
2. Human
capital
3. Financial
capital
4. Social
capital
5. Political
capital
modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan
pengintegrasian empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian
program/tujuan pendidikan, modal manusia adalah sumberdaya manusia yang
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses
pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang diperlukan
untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah
ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas,
dan modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk
melakukan proses pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak
bahwa salah satu fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan
dengan proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai
dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam
hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan
kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan
baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu
sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga
pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari
proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya
yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen
Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan
bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan
sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di
sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan
peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan
berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan
perkembangan global dewasa ini .
Sumber:dr.uhar saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar